Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs-UNM, Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si (kiri), bersama, Dr.Arlin Adam, M.Si, Dekan FKM UVRI Makassar (kanan) serta kandidat doktor sosiologi PPs-UNM, Sudirman Muhammadiyah, S.Sos, M.Si (tengah) (foto: koleksi bb sudirman muhammadiyah).
Sosiologi jangan hanya sebatas menjadi almari perkakas, tetapi menjadi
pengetahuan berbasis situasi. Selaku pisau analisis beragam aktor untuk
pengayaan pemahaman intektual, sosiologi
harus menjadi acuan ilmiah pengambilan keputusan, pemberdayaan dan advokasi
sosial, karena itu disiplin dan peran sosiologisnya bergerak ke ruang-ruang
publik ‘’.
Demikian ditegaskan Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs Universitas Negeri
Makassar, Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si, di ruang kerjanya, Rabu 28 Agustus 2013,
usai meninjau pameran Poster Tokoh Sosiologi, di pelataran gedung PPs UNM, Jl AP
Pettrani, Makassar. Kegiatan pameran ini berlangsung 27-29 Agustus 2013.
Pengembangan teori dan metodologi penelitian sosiologi, ungkap Guru
Besar pertama dari SMA Negeri Mare Bone ini, berlandaskan pergerakan
pengetahuan obyektif sebagai ilmu pengetahuan berbasis situasi, empiris,
kontekstual, holistik dan tanggap terhadap tuntutan perubahan sosial masyarakat
menuju peradaban berkeadilan dan berkelanjutan, tandas pria kelahiran Bone, 27
Desember 1963 ini.
Prodi S3 Sosiologi kata doktor sosiologi
antropologi PPs Universitas Padjajaran Bandung 2006, menyelenggarakan
pendidikan tinggi berbasis penelitian empiris bermutu tinggi, mengembangkan,
memproduksi, mengkritisi dan mempertajam serta memperkaya teori dan metodologi
riset sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berhasis situasi, ungkap salah seorang
anggota dewan pakar Pengurus Kerukunan Bone Provinsi Sulsel ini.
Kampus bertekad menghasilkan doktor sosiologi, memiliki pengetahuan dan
pemahaman filosofis tentang konsep dan teori sosiologi serta metodologi
penelitian sosiologi berbasis situasi yang
memadai, tegas Ketua Dewan Editor
Jurnal Sosiologi Dialektika Kontemporer PPs-UNM ini.
Selain itu, sosiolog yang dicetak memiliki kemampuan menganilisis secara
tajam dan memberi solusi atas berbagai persoalan kemasyarakatan, pembangunan,
lingkungan pada tingkat lokal, nasional maupun global.
Pameran poster tokoh sosiologi digelar Mahasiswa Progran Pasca Sarjana (PPs) S3
jurusan Sosiologi angkatan tahun 2013.
Poster tokoh sosiologi klasik, modern dan postmodernis juga ditampilkan
termasuk pokok-pokok pikirannya yang mewarnai pengembanguan ilmu sosiologi
selama ini, ungkap Prof AA, panggilan akrabnya di kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini selain menjadi media informasi juga alat pendidikan bagi
mahasiswa dan civitas akademika lainnya.
Poster yang dipamerkan sebannyak 16
orang di antaranya; Talcot Parsons; Peter M. Blau; Karl Max, Pitirin
Sorokin; Anthony Giddens, Jurgen
Habbermas. Pameran bertujuan sekaligus sosialisasi sosiologi, membumi dan bukan
hanya berumah di atas angin, tandas Guru
Besar Luar Biasa FKM UVRI Makassar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar