Kamis, 29 Agustus 2013

Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si: Sosiologi Pengetahuan Berbasis Situasi


Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs-UNM, Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si (kiri), bersama, Dr.Arlin Adam, M.Si,  Dekan FKM UVRI Makassar (kanan) serta kandidat doktor sosiologi PPs-UNM, Sudirman Muhammadiyah, S.Sos, M.Si (tengah)  (foto: koleksi bb sudirman muhammadiyah).


        Sosiologi jangan hanya sebatas menjadi almari perkakas, tetapi menjadi pengetahuan berbasis situasi. Selaku pisau analisis beragam aktor untuk pengayaan pemahaman intektual,  sosiologi harus menjadi acuan ilmiah pengambilan keputusan, pemberdayaan dan advokasi sosial, karena itu disiplin dan peran sosiologisnya bergerak ke ruang-ruang publik ‘’.

        Demikian ditegaskan Ketua Prodi S3 Sosiologi PPs Universitas Negeri Makassar, Prof.Dr.Andi Agustang, M.Si, di ruang kerjanya, Rabu 28 Agustus 2013, usai meninjau pameran Poster Tokoh  Sosiologi, di pelataran gedung PPs UNM, Jl AP Pettrani, Makassar. Kegiatan pameran ini berlangsung 27-29 Agustus 2013. 

         Pengembangan teori dan metodologi penelitian sosiologi, ungkap Guru Besar pertama dari SMA Negeri Mare Bone ini, berlandaskan pergerakan pengetahuan obyektif sebagai ilmu pengetahuan berbasis situasi, empiris, kontekstual, holistik dan tanggap terhadap tuntutan perubahan sosial masyarakat menuju peradaban berkeadilan dan berkelanjutan, tandas pria kelahiran Bone, 27 Desember 1963 ini.  

        Prodi S3 Sosiologi kata doktor sosiologi antropologi PPs Universitas Padjajaran Bandung 2006, menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis penelitian empiris bermutu tinggi, mengembangkan, memproduksi, mengkritisi dan mempertajam serta memperkaya teori dan metodologi riset sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berhasis situasi, ungkap salah seorang anggota dewan pakar Pengurus Kerukunan Bone Provinsi Sulsel ini.

        Kampus bertekad menghasilkan doktor sosiologi, memiliki pengetahuan dan pemahaman filosofis tentang konsep dan teori sosiologi serta metodologi penelitian sosiologi berbasis situasi yang  memadai, tegas  Ketua Dewan Editor Jurnal Sosiologi Dialektika Kontemporer PPs-UNM ini. 

       Selain itu, sosiolog yang dicetak memiliki kemampuan menganilisis secara tajam dan memberi solusi atas berbagai persoalan kemasyarakatan, pembangunan, lingkungan pada tingkat lokal, nasional maupun global.

         Pameran poster tokoh sosiologi digelar  Mahasiswa Progran Pasca Sarjana (PPs) S3 jurusan Sosiologi angkatan tahun 2013.  Poster tokoh sosiologi klasik, modern dan postmodernis juga ditampilkan termasuk pokok-pokok  pikirannya  yang mewarnai pengembanguan ilmu sosiologi selama ini, ungkap Prof AA, panggilan akrabnya di kalangan mahasiswa. 

       Kegiatan ini selain menjadi media informasi juga alat pendidikan bagi mahasiswa  dan civitas akademika lainnya. Poster yang dipamerkan sebannyak 16  orang di antaranya; Talcot Parsons; Peter M. Blau; Karl Max, Pitirin Sorokin; Anthony Giddens,  Jurgen Habbermas. Pameran bertujuan sekaligus sosialisasi sosiologi, membumi dan bukan hanya berumah di atas angin, tandas  Guru Besar Luar Biasa FKM UVRI Makassar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar