Menjadi perawat, bukan cita-cita awal Pembantu
Direktur I Bidang Akademik Akademi
Keperawatan Bethesda Tomohon, Elizabeth Purba, S.Pd, SST.Mkes. Terinspirasi sang bunda, seorang bidan, ia jatuh cinta
untuk mengikuti jejaknya dan memilih
jadi
seorang perawat.
“Sejak kecil sebenarnya
cita-cita saya bukan menjadi perawat tetapi menjadi psikolog, tetapi mungkin
karena ibu saya bidan, makanya saya
memilih untuk menjadi perawat mengikut jejak sang Bunda walau bukan sebagai
bidan.“ kenang ibu dua anak ini.
Kini
impian perempuan kelahiran Medan
ini tercapai usai merampungkan pendidikan S2 Kesehatan Masyarakat. Sebelumnya, sempat melanjutkan pendidikan D4 keperawatan Unhas Makassar.
“Hidup itu harus bekerja.” Demikianlah
moto hidup ibu yang bersuamikan orang Tomohon ini. Moto ini menjadi inspirasi hidupnya dalam menjalankan
tugas di kampus. Tugas yang menantang dan menanggung banyak tuntutan dan
harapan besar. Bukan tanpa alasan, lahir, tumbuh dan dibesarkan dalam
lingkungan keluarga pekerja keras, maka iapun dituntut melakukan setiap pekerjaan
dengan prinsip “hidup harus bekerja.”
Siapa
sangka dulu Elizabeth kecil yang cita-citanya ingin menjadi psiokolog kini
malah menjadi seorang Magister Kesehatan yang kemudian menghantar dia pada
posisi cukup bergengsi dikampusnya.
Kariernya dimulai dari PD II dan PD III. “Saya berusaha melakukan dengan
baik, berupaya banyak inovasi. Kampusnya terus berupaya mempersiapkan peserta didik jadi
tenaga perawat profesional baik dari segi keilmuan maupun skill serta memiliki
kepekaan terhadap kebutuhan lingkungan masyarakat dan gereja, tandas anak ke-4 dari 6 bersaudara ini. (isidorus-yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar