Rabu, 06 Maret 2013

Herman Pianaung, SE, MM : Memilih Dosen Tinggalkan Bankir


         Profesi bankir masih cukup banyak anak bangsa memburunya. Kenyataan demikian,  tidak terlepas dari tingkat gaji dan tunjangan lain diperoleh, termasuk kategori besar, jika dibanding dengan gaji pada jenis profesi lain. Pemandangan setiap kali ada penerimaan dari perusahaan perbankan, maka pelamar termsuk cukup panjang daftar antrinya. 

        Sosok Ketua STIE Petra Bitung Sulawesi Utara, Herman Pianaung, SE, MM termasuk langka dan unik. Ketika posisi kariernya  di dunia perbankan semakin lebih baik, malah memilih pensiun dini. Kariernya bermula dari Bank Dagang Negara kemudian beralih ke Bank Mandiri. Pada bank pemerintah ini, Herman ditunjuk menjadi salah seorang auditor dan kerjanya keliling seluruh Indonesia mendatangi cabang Bank Mandiri yang akan diaudit.

       Rentang waktu kurang lebih dua dasawarsa menjalani karier selaku bankir. Selama kerja pada dunia perbankan, keterasingan sosial dari lingkungannya  sangat terasa, tinggalkan rumah pagi-pagi kemudian tiba kembali di rumah pada malam hari. Adaptasi dengan lingkungan sosial agak sulit dijalani. 

       Keterasingan itu semakin nyata, ketika ditempatkan pada posisi selaku auditor dan bertugas di luar Bitung, pada beberapa kota di Indonesia, seringkali butuh waktu 3 bulan keliling di cabang kantor Bank Mandiri, baru kemudian kembali ke Bitung.
      Pengalaman demikian itu menjadikan pria kelahiran Bitung, 19 Pebruari 1959, menetapkan pilihan untuk meninggalkan profesi bankir dan memilih menjadi seorang tenaga dosen.

Beralih Profesi
       Persentuhan dengan dunia kampus, bermula di tahun 1980-an ketika  pengurus yayasan STIE Petra Bitung kala itu menjadi salah seorang nasabahnya di Bank Dagang Negara. Interaksi dilakukan setiap saat sehingga, pihak yayasan mengajak untuk ikut mengajar pada kampus yang dikelola. 

      Tawaran itu diterima dan mengajar sepulang dari kantor pada malam hari. Pengalaman mengajar tersebut,  sehingga dia merasa menemukan sebuah profesi tidak terlalu membutuhkan waktu ketat setiap saat dengan sebuah rutinitas. Profesi dosen kemudian perlahan-lahan ditekuni.

      Tahun 2007 pilihan meninggalkan profensi bankir,  betul-betul ditempuh dengan mengajukan permohonan pensiunan dini. Profesi dosen dijalani dengan maksimal, waktu dikonsentrasikan melakukan transper pengetahuan dan keterampilan dunia perbankan pada mahasiswa.

      Setelah meninggalkan profesi bankir, magister manajemen, PPs Universitas Klabat Manado ini, merasakan kebebasan dalam merencanakan waktu, apalagi mengajar tidak sepanjang hari. Ada jadwal tertentu dalam sepekan, disela waktu itu dapat melakukan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

Target Buka Magister
      Kampus tempat mengabdi, termasuk satu-satunya sekolah membina prodi ilmu ekonomi di Bitung. Animo masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka ke kampus termasuk cukup tinggi tegas sarjana ekonomi STIE Budi Utomo Manado 1999 ini. Terbukti setiap tahun peminat mahasiswa baru termasuk cukup besar.

      Ratusan alumni menyebar pada instansi pemerintah dan swasta, termasuk perusahaan asing beroperasi di Bitung, menjadi pemotivasi bagi anak-anak muda lanjut studi di kampus ‘’ Ada kesan dari putra-putri daerah buat apa jauh-jauh tinggalkan tanah leluhur kuliah ilmu ekonomi, karena sudah ada STIE Petra Bitung dengan alumni sudah teruji ‘’ tandas Herman.

      Alumni sudah bekerja itu menjadi alat sosialisasi dan promosi  cukup ampuh untuk membesarkan kampus. Alumni menyebar di Bitung dan sekitarnya.  Para alumni beberapa waktu terakhir mendesak pihak kampus membuka program magister manajemen atau akuntansi.

     Desakan membuka prodi S2 ungkap Herman, semakin terasa  dalam beberapa tahun terakhir ini. Alumni yang sudah sukses pada profesi masing-masing, membutuhkan lagi pengetahuan dan keterampilan dari jenjang pendidikan formal lebih tinggi.

      Aspirasi dari alumni dan masyarakat lainnya, kata kakek dari tiga cucu ini, akan menjadi target dari pengelola membuka program pascasarjana. Mempersiapkan pembukaan S2, pihak pengelola dan kampus  melakukan pembangunan sarana dan prasarana sesuai dengan standar. Gedung perkuliahan, laboratorium perbankan, perpustakaan dan sarana lainnya.

       Kampus juga katanya, melakukan upaya peningkatan kualitas tenaga dosen.Dosen mengajar saat ini semua berkualifikasi magister sesuai tuntutan UU Guru dan Dosen. Direncanakan tahun depan ada tiga dosen akan disekolahkan pada jenjang program doktor, tandas DTY STIE Petra Bitung ini.

        STIE Petra Bitung, mulai beroperasi Nopember 1998. Ada dua prodi dikelola yakni,Akuntansi dan Manajemen jenjang S1. Kedua prodi tersebut semuanya telah mendapat akreditasi dari BAN-PT.

      Alumni dihasilkan sebanyak 579 sarjana. Jumlah mahasiswa terdaftar pada semester berjalan 623 orang. Kampus ungkap Herman senantiasa membangun kerja sama dengan berbagai kalangan termasuk perusahaan asing dan nasional yang ada di Bitung serta pemerintah daerah setempat. 

      ‘’ Koordinasi dan sinergitas dengan pihak yayasan pengelola kampus setiap saat dijalin sehingga kedua belah pihak bergandengan tangan bertekad setiap saat mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kampus ‘’ tandas Herman. (moh yahya mustafa)       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar