Para anggota asesor tersebut yakni ; Prof. Dr. Ir. M.
Natsir Nessa, M.S; Dr. Samuel Dossugi,
M.A; Dwiwahju Sasongko, PhD.; Prof. Dr.
Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt; Prof.
Dr. Ir. H. Hidayat Syarief, MS.; Prof, Dr. H. Mansyur Ramly, M.B.A.; Dr.
Abdurahman Adisaputra, M.Hum; Prof. Drs.
Agus Irianto, M.Sc. PhD.; Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS, MCN, PhD,
SpGK.; Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum;
Prof.Dr.Ing.Ir.Hairul Abral; Prof. Dr.
Ki Supriyoko, M.Pd; Dr. Fahimah Martak; Prof. Dr. Ir. S.M. Widyastuti, M.Sc dan
Prof. Dr. Syamsul Amar, MS
Tidak
Terbayangkan
Menjadi orang nomor satu di BAN-PT bagi dosen dari PTS merupakan sebuah
kenyataan sangat luar biasa. Kurun waktu
panjang jejak perjalanan ketua dari lembaga
yang memberi legitimasi akreditasi prodi dan institusi kampus PTS dan PTN ini,
semuanya didominasi dari dosen PTN ternama di Pulau Jawa.
Jabatan Ketua BAN-PT menurut Mansyur, tidak
pernah terbayangkan sebelumnya. Ketika berlangsung rapat-rapat untuk menentukan
ketua dan unsur pimpinan lainnya, ada figur memiliki pengalaman dan kemampuan
yang sudah teruji.
Awalnya tandas Mansyur, dirinya sempat kampanyekan
sosok tersebut, tetapi dalam proses pemilihan arus dukungan berbalik, peserta rapat justru malah aklamasi dan
sepakat memilih dirinya selaku orang
nomor satu di BAN-PT.
Amanah tersebut katanya diterima lapang dada
dengan harapan seluruh anggota yang memilih juga memberi dukungan dalam
menjalankan tugas serta merealisasikan program BAN-PT.
BAN-PT ke depan ungkap Mansyur diperhadapkan pada tantangan lebih besar.
Tuntutan UU Pendidikan, mengharuskan prodi terakreditasi BAN-PT yang dapat mengeluarkan ijazah dan mewisuda sarjana
baru.
Kondisi riel saat ini masih ada prodi pada
PTS/PTN belum terakreditasi serta prodi harus re-akreditasi. Tenaga asesor dimiliki BAN-PT sekitar 2000 orang, relatif terbatas untuk dapat
menjangkau seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Percepatan keterjangkauan pihak BAN-PT akan
menempuh kebijakan dengan memperkenalkan teknologi informasi. Pengajuan syarat
administrasi akreditasi tidak lagi menggunakan laporan fisik dalam bentuk
cetak, tetapi diarahkan menjadi digital
dan serba online. Pemberlakukan kebijakan online pengurusan akreditasi prodi, tentu
membutuhkan kesiapan sumber daya manusia,
serta kesiapan kampus di seluruh Indonesia
terkoneksi dengan sistem online pengurusan akreditasi tersebut, tandas Mansyur.
Penambahan tenaga asesor itu tetap menjadi
skala prioritas ungkapnya seraya menambahakan, tetapi semua kembali kepada
kesiapan dana dari pemerintah. Para asesor tersebut merupakan dosen-dosen
pilihan dari kampus PTN dan PTS yang tidak diragukan lagi kualitasnya.
Beberapa tahun terakhir ini katanya, sejumlah
asesor dengan usia agak lanjut, sehingga menjadi kendala ketika harus
ditugaskan jauh di pelosok nusantara dengan sarana transportasi masih
menggunakan kendaraan dengan kondisi jalan
tidak mulus.
Terakreditasi
2013
Target tahun 2013, sebanyak 5000 prodi belum terakreditasi serta
re-akreditasi segera akan dirampungkan dengan memaksimalkan sumber daya tenaga
asesor yang ada serta tenaga admnistrasi di kantor BAN-PT, tandasnya.
Wacana berkembang pada Dirjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,RI,
akan memberikan nilai C bagi prodi baru yang diberikan izin operasional.
Jika konsep tersebut diterima, maka
kerja BAN-PT mempersiapkan semua prodi tersebut untuk re-akreditasi guna meningkatkan nilai C menjadi A atau B,
ungkapnya.
Legitimasi akreditasi dari BAN-PT kepada semua
prodi di kampus PTN/PTS, seharusnya memberikan output memiliki daya saing dan
sumber daya manusia tangguh yang mampu berkompetisi pada pasar kerja.
Kampus
sudah perlu memikirkan semua sarjana yang dicetak dan dipersiapkan masuk di
tengah masyarakat, seharusnya diberi dua modal, satu berupa ijazah penyelesaian
studi serta satunya lagi sertifikat profesi Kedua surat berharga tersebut
diberikan pada saat mahasiswa bersangkutan diwisuda secara formal di kampus masing-masing.
Ketika prosesi wisuda penyerahan ijazah dan
sertifikat profesi, pihak kampus harus
mengundang kalangan industri atau stakeholder lainnya yang membutuhkan sumber
daya manusia.
Saat prosesi wisudah pimpinan kampus ,mengumumkan kepasa undangan yang
hadir tadi, kalau para wisudan baru itu sudah siap pakai dengan meraih dua
kertas berharga tersebut menjadi modalnya, tandasnya. (yahya-ahdan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar