Jumat, 20 Maret 2015

Hj.Asna Alimuddin, SE, MM: Kualitas Pembelajaran Jadi Skala Prioritas



         Ikhtiar dari awal ketika merintis pembukaan kampus adalah ingin mencetak sumber daya manusia lebih berkualitas. Alumni yang dihasilkan kampus akan berdaya saing tinggi, jika kualitas proses pembelajaran  menjadi jadi skala prioritas.
        Yayasan secara rutin berusaha menyajikan proses pembelajaran lebih berkualitas. Kurikulim disesuaikan tuntutan zaman, sarana laboratorium dan perpustakaan terus disempurnakan. Demikian ditegaskan Ketua Yayasan Haji Abdul Rahman Buton mengelola STIKES IST Buton,  Hj. Asna Alimuddin, SE, MM, kepada Majalah Dunia Pendidikan akhir Pebruari 2015.
          Dijelaskan, pembenahan dan peningkatan kualitas pembelajaran, secara kontinyu dilakukan. Kebijakan itu sejalan tuntutan dari masyarakat, akan kehadiran sosok sumber daya manusia berkulitas di bidang kesehatan terutama di wilayah Buton Raya.
         Pihak yayasan telah  membuka klinik kesehatan di Baubau dan ditargetkan dua tahun ke depan akan menyebar pada 6 kabupaten di wilayah Buton Raya termasuk di Kabupaten Buton, Wakatobi, Buton Utara, Ruton Tengah, Buton Selatan.
        Kehadiran klinik kesehatan, sisi lain membantu bagi mahasiswa melakukan praktek dan riset. Selama ini dirasakan cukup jadi kendala keterbatasan lahan praktek. Kehadiran klinik kesehatan yang kelak perlahan beralih jadi rumah sakit, sangat membantu mahasiswa menyelesaikan jenjang studinya sekaligus  memperkuat daya saing civitas akademika, tandas wanita kelahiran Buton, 29 Desember 1966 ini.  
Satu-satunya di Buton Raya
          Operasional klinik kesehatan itu, menjadika STIKES IST Buton merupakan satu-satunya kampus kesehatan di Buton Raya memiliki klinik kesehatan yang sangat memudahkan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen melakukan praktek dan kegiatan pembelajaran lainya.
         Kehadiran klinik kesehatan menjadi lahan praktek civitas akademika kampus, memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Lahan praktek yang dimiliki kampus itu sisi lain berdampak pada kualitas luaran alumni yang semakin berdaya saing dan berkualitas,  tandas alumni AIGI YPAG Makassar ini.
          Layanan kesehatan diberikan klinik dikelola kampus, pada sisi lain sekaligus menjadi bagian dari pengabdian pada masyarakat. Keterbatasan daya jangkau dan pelayanan dari pusat pelayanan kesehatan dikelola pemerintah, sehingga kehadiran klinik kesehatan tersebut, menjadi bagian dan peran kampus bersama  pemerintah meningkatkan derajat kesehatan dan peningkatan kualitas hidup rakyat, tegasnya. 
         Klinik kesehatan itu menjadikan mahasiswa semakin terampil dan cerdas dan berkarakter di dalam menjalani proses pembelajaran.  Teori-teori yang diperoleh selama di ruang kelas, akan dipraktekkan di lapangan dengan bimbingan para dosen dan senior mereka dari kampus yang direkrut  mengelola dan menjalankan klinik kesehatan tersebut. 
         Pada sisi lain kehadiran klinik itu di pelosok Buton Raya, menjadi sarana promosi dan publikasi kampus. Apalagi kalau pelayanan kesehatan diberikan dinilai berkualitas dan berperikemanusiaan, maka pasien yang pernah di rawat akan menyebarkan informasi dan cerita tentang klinik kesehatan yang dikelola kampus, tandas Asna.
Rumah Sakit Swasta Pertama    
     Rencana lain dari yayasan adalah mendirikan Rumah Sakit Pendidikan diberi nama RS Abdul Rahman. Izin operasional dari pihak terkait sedang dirampungkan. Jika perizinan dan berkas lain sudah rampung maka pembangunan fisik akan segera dilakukan 2015.
        Rumah sakit itu semakin memberi daya saing kampus dan alumni yang dihasilkan. Lahan praktek semakin lebih lengkap serta tenaga dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya semakin banyak membagi ilmu kepada mahasiswa. Sisi lain kehadiran rumah sakit itu memberi nilai tambah bagi masyarakat Buton Raya, tegasnya.
          Sesuai tuntutan zaman, harus ramah dan mengusai teknologi informasi, maka kampus jauh-jauh hari menerapkan proses pembelajaran dengan sistem, pembelajaran online  E-learning Stikes IST Buton. Program ini  dirancang untuk kebutuhan informasi pendidikan, menambah pengetahuan, interaksi antara mahasiswa dengan dosen, interaksi sesama dosen dan meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa melalui pembelajaran elektronik online, katanya.
        Pola pembelajaran ramah teknologi informasi, lebih dini diperkenalkan kepada civitas akademika kampus, agar mereka  memiliki keterampilan dan daya saing, ketika para alumni diperhadapkan dengan pasar kerja yang sangat keras dan tajam persaingannya. 
       Sarana dan prasaran teknologi informasi dipersiapkan dan dibenahi setiap saat dengan harapan, civitas akademika tidak sampai ketinggalan dalam kemajuan dan perkembangan teknologi informasi bidang kesehatan. Selain itu sarana laboratorium untuk semua prodi yang dibina, juga menjadi prioritas utama.
        Laboratorium kesehatan setiap waktu disempurnakan dengan melakukan pengadaan alat-alat kesehatan terkini. Selain laboratorium, pihak yayasan juga sangat memperhatikan perpustakaan kampus dengan koleksi buku, jurnal ilmiah dan terbitan lainnya terkait masalah-masalah kesehatan.
        Menjaga kualitas alumni adalah fokus dan sasaran yang menjadi tujuan utama ketika memulai merintis pendirian kampus. Tenaga kesehatan yang dicetak tersebut  setiap saat bersentuhan dengan nyawa orang, sehingga keterampilan dan pengetahuan memberi pelayanan bidang kesehatan betul-betul professional pada bidangnya, tandas Asna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar