CITIZEN REPORTER: Rusak Parah Jalan Poros di Bone Selatan Moh Yahya Mustafa Pemerhati Pemekaran Bone Melaporkan dari Kahu, Bone Selatan

Selasa, 7 September 2010 | 00:07 WITA
TRIBUN-TIMUR.COM -- Wilayah di Bone Selatan dari segi infrastruktur jalan dan jembatan terlihat mengalami kerusakan cukup parah. Kenyataan itu dapat secara kasat mata diamati dari kondisi jalan poros antara Palattae Kecamatan Kahu ke Tana Batue Kecamatan Libureng sepanjang lebih kurang 30 km.
Badan jalan di wilayah itu betul-betul sangat memprihatinkan. Bolong dan lubang-lubang yang menjadikan kecepatan kendaraan rata-rata 5-10 km/jam. Pengalaman ini saya alami pada Sabtu (4/9) bersama dengan anggota keluarga yakni Rachmat Tjanring; Mattaliu, Agus Tandi , Sufiani Tahir dan Hj Rugaya menggunakan mobil pribadi melewati jalan poros itu.
Masuk dari Tana Batue, sekitar 15 km ditemukan jalan pengerasan dan di kiri kanan sudah ada material perbaikan. Dilewati jalan pengerasan, beberapa kilometer ada aspal yang kelihatan baru dibuat, tetapi menjelang masuk Cenranae, jalan aspal itu sudah mulai berlubang-lubang dan mengganggu kenyamanan kami di atas mobil. Benturan karena ban mobil masuk lubang kami alami sepanjang jalan.
Kondisi jalan yang rusak parah dan memperhatinkan itu, sepertinya sudah berlangsung selama kurang lebih seperempat abad lalu. Saya masih teringat jalan itu ramai dilewati kendaraan saat bendungan Sungai Sanrego mulai beroperasi tahun 1980-an.
Setelah hampir 30 tahun,berlalu, peningkatan kualitas jalan secara menyeluruh sudah tidak pernah lagi dilakukan. Padahal jalan poros Palattae-Tanabatue ini, dapat memperpendek jarak sekitar 30 Km kalau lewat Camming dari Makassar ke Palattae, calon ibu kota Bone Selatan ini.
Alternatif terbaik agar kondisi jalan dan jembatan tidak merana dan menunggu berpuluh tahun baru tersentuh perbaikan, maka percepatan pemekaran kabupaten Bone Selatan termasuk pilihan yang cukup tepat untuk segera dilakukan sesuai dengan regulasi dan aturan main politik yang ada.(*)