Sosok Alimuddin semasa jadi mahasiswa di kampus termasuk aktifis dan
kritis. Dinamika kehidupan kampus yang dijalani sudah mulai jelas terlihat akan
tanda-tanda bakal menjadi orang berguna bagi masyarakatnya.
Terbukti tidak terlalu lama setelah merampungkan studi dia mampu
mengalahkan calon lain menjadi anggota dewan pada pemilu pertama era reformasi
1999. Demikian ditegaskan mantan Rektor Universitas Satria Makassar, Dr.Hj.Rosmawati
N. Bachtiar, M,Hum.
Semasa menjalani dunia kemahasiswaan, dia suka melakukan diskusi dan
dialog dengan almarhum bapak di ruang kerjanya atau di dirumah. Kesukaan pada
diskusi masalah kehidupan berbangsa itu menjadi salah satu ciri khasnya yang
berbeda dengan mahasiswa lainnya, tandas salah seorang putri Dr.H.Muhammad
Natzir, SH ini.
Catatan perjalanan karier politiknya selama dua periode menjadi
legislator termasuk cukup bagus.. Dikenal selaku politisi yang selalu bersuara
kritis membangun terhadap kebijakan gubernur serta peduli dengan masyarakat
kelas bawah.
Perilaku politiknya yang demikian itu tandas doktor humaniora PPs Unhas
ini, memberi pertanda kalau Alimuddin adalah sosok yang memiliki insting
politik yang tajam untuk selalu berada dan memihak kepada kepentingan rakyat,
katanya.
Jaringan dan modal sosial yang sudah terbangun sejak menjadi aktifis,
legislator DPRD Sulsel 10 tahun, kerja-kerja politik di partainya, menjadi alat
penguat mendapatkan dukungan dan suara dalam Pemilu 2014.
Dapil IV dipilih menjadi wilayah pertarungan politiknya, tidak menjadi
masalah. Akses jaringan yang sudah terbangun sejak dari dulu akan menjadi mesin
politik yang sangat ampuh meraih dukungan dalam pemilu.
Selain dukungan lewat partai politik, sejalan dengan karier politiknya,
dia juga merintis lembaga pendidikan bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam
Mega Rezky mulai jenjang SLTA sampai perguruan tinggi, secara langsung ataupun
tidak langsung civitas akademika terutama alumni dan keluarganya yang tinggal di wilayah
dapilnya, akan banyak memberi dukungan
dan andil dalam proses pemilu legislatif, tandas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) LEA Makassar ini. (yahya-ulla-tika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar