Kondisi jalan di sekitar Lappa Mancelling Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone (foto:yahya)
Keluhan
dan kekesalan warga terhadap kondisi jalan poros, Sinjai-Palattae-Tanabatue
semakin menjadi-jadi. Puncak kekesalan itu dapat diamati pada jalur jalan di
sekitar Lappa Mancelling Kecamatan Kajuara, Kamis (15/6), warga yang sudah bosan dengan kondisi jalan
yang mengalami kerusakan sangat parah, melakukan aksi menanami badan jalan poros dengan pohon
pisang, kelapa, nenas dan tanaman lainya.
Selain di Lappa Mancelling, pemandangan
serupa juga dapat diamati di Dusun Ulo
Kematan Libureng, badan jalan ditanaman pisang,
kelapa dan tanaman lain. Warga yang nekad tersebut, merupakan salah satu bentuk
protes kekesalan karena jalan yang telah berubah kondisinya menjadi lempongeng tedong (kubangan kerbau).
Setahun terakhir menurut Selle, salah seorang
sopir angkutan penumpang jalur Sinjai-Makassar, kondisi jalan itu semakin
parah, lubang di tengahnya mempercepat
kerusakan onderdil mobil. Selain itu jarak tempuh juga semakin lama, tandasnya.
Pria
kelahiran Bontocani Bone Selatan ini, membandingkan, ketika kondisi jalan
normal, jarak tempuh Makassar-Sinjai, lewat jalur Makassar- Tanabaue-Sinjai,
paling lama 4 jam, tetapi dalam kondisi jalan rusak parah, malah sering mencapai waktu tempuh 7 jam.
Kerusakan jalan poros itu, seharusnya lebih
cepat direhabilitasi terutama sejumlah titik yang sangat parah. Pemandangan
Kamis sore itu, titik yang rusak parah itu, ditemukan lubang dengan genangan
air, laksana kubangan kerbau.
Kondisi jalan itu semakin parah lagi dengan parit kiri kanan jalan
banyak tidak berfungsi, akibatnya air yang tersumbat tumpah ke ruas jalan,
sehingga memperparah tingkat kerusakan
jalan.
Pendapat senada juga dikemukakan, Faisal salah seorang anak muda dari
Patimpeng Bone Selatan, kerusakan jalan secara langsung memperlambat pertumbuhan ekonomi masyarakat, katanya.
Kondisi jalan Lappa Mancelling Kecamatan Kajuara Kab Bone (foto:yahya)
Jarak tempuh semakin lama serta keselamatan di jalan menjadi masalah
bagi masyarakat yang setiap saat melewati jalan poros tersebut, tandas anak
Kepala Desa Patimpeng Bone Selatan ini.
Menurut informasi ungkap pegawai harian PU Pengairan Wilayah Kerja
Sanrego Bone Selatan ini, dana APBD Provinsi Sulsel sudah disepakati untuk
melakukan rehabilitasi dan peningkatan kualitas jalan. ‘’Sebaiknya lebih cepat
lebih bagus dikerjakan agar warga pengguna jalan tidak memperpanjang keluhan dan keresahannya
‘’, tegasnya.
Seorang pengguna jalan lainnya, Kaharuddin Mustafa, pemilik toko di
Pasar Sentral Sinjai, biasa empat kali sebulan melewati jalan poros itu,
kondisinya betul-betul sangat parah kerusakannya, katanya.
Jalan laksanan lempong tedong di Lappa Mancelling Kab Bone (foto:yahya)
Lubang di tengah pada beberapa titik sangat mengganggu pengguna jalan,
belum lagi lokasi badan jalan yang rendah, sering kali bahu jalan sulit membedakan dengan
lempong tedong, jika ketemu kondisi
demikian kendaraan harus hari-hati karena sering terjebak dalam lumpur yang
dalam, ungkapnya.
Sekiranya alokasi dananya sudah disepakati dalam APBD Sulsel, sebaiknya
pihak terkait secepatnya merealisasikan agar warga yang selalu melewati poros
jalan itu merasa nyaman dan tidak lagi harus setiap saat menyediakan ongkos
kerusakan kendaraan, tegas Ketua DPC PKS Sinjai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar