Irfan
Biayai Kuliah dari Mengasong
Irfan adalah salah seorang mahasiswa
semester V jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN
Alauddin Makassar. Dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya di jurusan
KPI, anak ke-2 dari 5 bersaudara ini merupakan mahasiswa yang paling tua umurnya.
Ia kelahiran Makassar, 23 Desember 1987, sementara teman-temannya rata-rata
kelahiran 1993. Namun, hal tersebut tidak membuat Irfan merasa minder atau malu.Menurutnya,
tidak ada istilah minder bagi penuntut ilmu yang ingin suskes.
Setelah
tamat di SDI Tabariang 2 Makassar1994, Irfan lanjut di SMP Hantua Makassar. Karena
penghasilan orang tuanya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya,
maka sejak kelas 2 SMP ia sudah mulai mengasong di pasar sentral. Ia bersama kakaknya
menjual kaos kaki.
Karena
faktor ekonomi, setamat SMP, Irfan tidak bisa lanjut ke SMA.Ia fokus untuk bekerja.
Selain menjadi pedagang kaki lima, telah banyak pekerjaan yang dijalaninya,
antara lain: buruh di pabrik aspal, tukang becak motor (bentor), buruh di
pelelangan ikan Paotere dan salesmen. Dari hasil tabungannya, Irfan dapat membeli
sebuah rumah yang layak ditempatinya bersama
orang tuadan saudara-saudaranya.
Tahun
2011, setelah Irfan menempuh Paket C, ia
melanjutkan studinya di jurusan KPI UIN Alauddin Makassar. Saat ditanya alasannya
memilih jurusan KPI, ia menjawab dengan singkat dan jelas,“Saya mau jadi walikota
Makassar, jadi saya mesti pintar berbicara di depan orang banyak”.
Sambil
kuliah, anak dari pasangan Bapak Dg. Gassing dan Ibu Kamariah ini harus membagi
waktu untuk menjual di Pasar Sentral setiap hari Kamis dan Jum’at serta setiap Minggu
pagi di Pantai Losari memenuhi keperluan kuliah dan kebutuhan keluarganya. Hari
libur Kamis dan Jum’at dimanfaatkan berdagang di Pasar Sentral,sementara pada hari Ahad, Ia memanfaatkan
waktu pagi karena jadwal kuliah pada hari itu
setelah zuhur. Kemudian, pada hari-hari lainnya Irfan kembali konsentrasi
pada kuliahnya namun tetap mempekerjakan adiknya untuk menjual barang-barangnya
di Pasar Sentral.Pendapatannya per
minggu rata-rata Rp. 300.000,-
Irfan
punya banyak pengalaman saat menjual di pasar maupun di pantai.Di antaranya, ia
pernah ketemu dengan teman-teman kuliahnya saat sedang menjual. “Saya sudah sering
ketemu dengan teman-teman saat sedang menjual di pasar dan pantai .Saya tidak harus
malu karena yang saya jual itu barang halal”, ungkapnya.
Mahasiswa
yang bercita-cita ingin menjadi Walikota Makassar ini berharap dapat menerima bantuan
beasiswa hingga Ia selesai studi S3. “Di antara saudara, cuma saya yang
kuliah.Saya ingin membanggakan kedua orang tua. Saya berharap agar bisa mendapatkan
beasiswa dari berbagai pihak, utamanya dari pemerintah untuk membantu mengurangi
beban keluarga dan kebutuhan kuliah saya hingga rampung studi S3 nanti”,
tandasnya. (nirwan wahyudi-yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar