Kamis, 27 Maret 2014

Irfan Biayai Kuliah dari Mengasong


Irfan Biayai Kuliah dari Mengasong


           Irfan adalah salah seorang mahasiswa semester V jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN Alauddin Makassar. Dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya di jurusan KPI, anak ke-2 dari 5 bersaudara ini merupakan mahasiswa yang paling tua umurnya. Ia kelahiran Makassar, 23 Desember 1987, sementara teman-temannya rata-rata kelahiran 1993. Namun, hal tersebut tidak membuat Irfan merasa minder atau malu.Menurutnya, tidak ada istilah minder bagi penuntut ilmu yang ingin suskes.

Setelah tamat di SDI Tabariang 2 Makassar1994, Irfan lanjut di SMP Hantua Makassar. Karena penghasilan orang tuanya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya, maka sejak kelas 2 SMP ia sudah mulai mengasong di pasar sentral. Ia bersama kakaknya menjual kaos  kaki.
Karena faktor ekonomi, setamat SMP, Irfan tidak bisa lanjut ke SMA.Ia fokus untuk bekerja. Selain menjadi pedagang kaki lima, telah banyak pekerjaan yang dijalaninya, antara lain: buruh di pabrik aspal, tukang becak motor (bentor), buruh di pelelangan ikan Paotere dan salesmen. Dari hasil tabungannya, Irfan dapat membeli sebuah rumah  yang layak ditempatinya bersama orang tuadan saudara-saudaranya.

Tahun  2011, setelah Irfan menempuh Paket C, ia melanjutkan studinya di jurusan KPI UIN Alauddin Makassar. Saat ditanya alasannya memilih jurusan KPI, ia menjawab dengan singkat dan jelas,“Saya mau jadi walikota Makassar, jadi saya mesti pintar berbicara di depan orang banyak”.

Sambil kuliah, anak dari pasangan Bapak Dg. Gassing dan Ibu Kamariah ini harus membagi waktu untuk menjual di Pasar Sentral setiap hari Kamis dan Jum’at serta setiap Minggu pagi di Pantai Losari memenuhi keperluan kuliah dan kebutuhan keluarganya. Hari libur Kamis dan Jum’at dimanfaatkan berdagang  di Pasar Sentral,sementara pada hari Ahad, Ia memanfaatkan waktu pagi karena jadwal kuliah pada hari itu  setelah zuhur. Kemudian, pada hari-hari lainnya Irfan kembali konsentrasi pada kuliahnya namun tetap mempekerjakan adiknya untuk menjual barang-barangnya di Pasar Sentral.Pendapatannya  per minggu  rata-rata Rp. 300.000,-

Irfan punya banyak pengalaman saat menjual di pasar maupun di pantai.Di antaranya, ia pernah ketemu dengan teman-teman kuliahnya saat sedang menjual. “Saya sudah sering ketemu dengan teman-teman saat sedang menjual di pasar dan pantai .Saya tidak harus malu karena yang saya jual itu barang  halal”, ungkapnya. 

Mahasiswa yang bercita-cita ingin menjadi Walikota Makassar ini berharap dapat menerima bantuan beasiswa hingga Ia selesai studi S3. “Di antara saudara, cuma saya yang kuliah.Saya ingin membanggakan kedua orang tua. Saya berharap agar bisa mendapatkan beasiswa dari berbagai pihak, utamanya dari pemerintah untuk membantu mengurangi beban keluarga dan kebutuhan kuliah saya hingga rampung studi S3 nanti”, tandasnya. (nirwan wahyudi-yahya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar