Jumat, 02 Juli 2010

Dr.Ir. H.Zulkifli Sjamsir, M.Si : Bank Pertanian Sebuh Ironi

Judul : Credit Crunch dan Pasar Kredit Sektor Pertanian
Penulis : H.Zulkifli Sjamsir
Tebal : xxiv + 264
Penerbit : Lampena Intermedia
ISBN : 978 – 602-8151-37-8
Tahun : Januari 2010




Termiskin, itulah kesan umum bagi anak-anak bangsa yang memilih petani sebagai profesinya. Realitas sosial tersebut dengan kasat mata dapat dilihat pada wilayah-wilayah yang selama ini menjadi lumbung pangan. Profesi petani terpaksa dijalani sekadar menghasilkan pangan utamanya beras selaku makanan pokok. Politik pangan yang tidak memihak kepada petani, justru menambah suram dan kelamnya kemiskinan di tingkat petani.

Walau pertanian mayoritas ditekuni anak bangsa tetapi kebijakan pemerintah nyaris tidak memihak kepadanya. Salah satu di antaranya kredit untuk dunia perbankan jika dikalkulasi setiap tahun, nilainya relatif kecil yang dialokasikan kepada sektor pertanian.
Sudah terlalu lama menjadi lagu lama keinginan untuk membentuk bank pertanian, tetapi realisinya hanya menjadi daftar janji, tiap kali pemerintah berganti. Akibatnya petani tetap bergulat dengan deraan kemiskinan yang mendera mereka secara turun temurun.

Buku ini termasuk merekomendasi untuk kehadiran sebuah bank pertanian guna membantu petani mendapat modal kerja. Menurut penulis, hanya sekitar 3,03 persen total outstanding kredit secara nasional dialokasikan ke sektor pertanian.

Memutus mata rantai kemiskinan struktural di tingkat petani, maka Zulkifli menawarkan bank pertanian dapat menjadi sumber pembiayaan bagi para petani kecil di desa. Dambaan sebuah bank pertanian di daerah yang menjadikan pertanian sebagai basis ekonomi rakyat pada akhirnya hanya menjadi sebuah ironi. (moh yahya mustafa).

Dikutip dari Tabloid CERDAS Kopertis Wilayah IX Sulawesi edisi April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar