Jumat, 02 Juli 2010

Prof. DR. H. Syamsul Ridjal MSi : Tidak Istimewa, Kinerja Karyawan Tiga Perusahaan Besar


Kinerja karyawan pada tiga perusahaan besar, yakni PT Semen Bosowa Maros, PT Semen Tonasa Pangkep, dan Pabrik Gula Takalar, berada pada kategori sangat baik, tetapi tidak istimewa.

Sebanyak 12 variabel bebas, yaitu imbalan, jamsostek, pendidikan, pengalaman, sarana dan prasarana, umur, fisik, penghargaan, kepribadian, sikap, moral tampak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).

Demikian kesimpulan disertasi Dr H Syamsul Ridjal MSi, yang berjudul ’’Analisis Kinerja Karyawan Pada Tiga Industri Besar di Sulawesi Selatan, Suatu Aplikasi Teori Motivasi.’’

Hasil studi ini menemukan bahwa perbandingan antara masing-masing variabel sangat variatif. Peringkat kinerja karyawan terbaik pada ketiga industri adalah pertama, kinerja PT Semen Bosowa, kedua; Pabrik Gula Takalar, dan ketiga, PT Semen Tonasa Pangkep.

Ada 10 variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Semen Torasa yaitu; bariabel imbalan, jaminan sosial, pendidikan, pengalaman, keterampilan, sarana dan prasararan, umur, penghargaan, kepribadian, moral. Dua variabel berpengaruh negatif dan tidak signifikan yakni moral dan fisik.

Variabel berpengaruh positif dan signifikan sebanyak tujuh pada PT Semen Bosowa yakni; imbalan, jaminan sosial, pengalaman, umur, fisik, penghargaan, dan sikap. Ada 4 variabel berpengaruh posotif dan tidak signifikan serta 1 variabel yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

Sebanyak enam variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Pabrik Gula Takalar yakni; variabel imbalan, jaminan sosial, pendidikan, penghargaan, kepribadian, moral. Sedangkan empat variabel lainnya berpengaruh positif dan tidak signifikan, serta 2 variabel berpengaruh negatif dan tidak signifikan.

Teori motivasi tentang hirarkhi kebutuhan manusia dari Abraham Maslow teraplikasi/diterapkan oleh ketiga industri berdasarkan kebutuhan karyawannya, namun terdapat perbedaan prosentase terhadap setiap jenjang kebutuhan.

Kebutuhan karyawan yang diberikan oleh ketiga industri berperingkat sebagai berikut; pertama, aktualisasi diri, rasa aman, faali, kebutuhan sosial serta penghormatan dan penghargaan. Perusahaan yang dikelola pemerintah PT Semen Tonasa dan Pabrik Gula Takalar, kebutuhan karyawan cenderung pada faali dan rasa aman.

Penerapan teori motivasi pada PT Semen Tonasa, berperingkat sebagai berikut; aktualisasi diri, penghormatan dan penghargaan, faali, rasa aman dan kebutuhan sosial.

Pada PT Semen Bosowa, peringkat sebagai berikut; rasa aman, faali, kebutuhan sosial, penghormatan dan penghargaan, serta aktualisasi diri. Pada Pabrik Gula Takalar, pertama adalah aktualisasi diri, faali, penghormatan dan penghargaan, rasa aman dan kebutuhan sosial.

Walau kinerja karyawan ketiga industri besar di Sulsel dikategorikan sangat bagus, tetapi agar dapat mencapai derajat yang lebih tinggidiperlukan perhatian bagi pengambil kebijakan pada setiap industri utamanya, faktor berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan seperti imbalan yang terdiri atas, gaji, insentif dan bonus, jaminan sosial untuk karyawan, tingkat pendidikan karyawan, pengalaman ataupun masa kerja, sarana dan prasarana yang dimiliki, umur karyawan, penghargaan, kepribadian serta moral bagi para karyawannya.

PT Semen Tonasa memberikan kepada karyawan semua jenis kebutuhan berdasarkan teori Maslow. PT Semen Bosowa, hampir tidak diberikan oleh manajemen PT Semen Bosowa kepada karyawan adalah penghormatan dan aktualisasi diri.

Pabrik Gula Takalar, sesuai hasil penelitian tidak terdapat loncatan dari satu kebutuhan kepada kebutuhan lainnya, sehingga disarankan agar manajemen memperhatikan penjenjangan kebutuhan.

Syamsul Ridjal yang kini sudah menjadi Guru Besar, membuat disertasi dengan dibimbing Promotor, Prof Dr HA Karim Saleh, dan Ko-Promotor Dr M M Papayungan MA, dan Prof Dr H M Idris Arief MS.

Dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang diperbantukan di STIEM Bongaya, Makassar itu mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji dalam rapat senat terbuka Program Pascasarjana Unhas tahun 2004.

Syamsul Ridjal lahir di Watampone, 21 November 1953. Tamat SD Watampone 1965, SMP Watampone 1968, serta SMA Watamponen 1972, APP Makassar 1975, STIE Indonesia 1980, S2 Agribisnis PPs Unhas 1994, dan S3 Ekonomi PPs Unhas 2004.

Suami dari Dra Hj Netty Herawaty MSi adalah mantan karyawan UKA-Pelabuhan Balikpapan 1977, Pertamina Unit BKKN Makassar 1998, Direktur Keuangan PT Makkio Baji Makassar 1979-1983, Ketua Jurusan Manajemen STIE Indonesia 1983-1986, Kepala BP3M STIEM Bongaya 1990-1993, Ketua STIEM Bongaya 1994-2003, Sekretaris Direktur PPs-MM STIEM Bongaya 2000-sekarang. (moh yaya mustafa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar