Meilita Enggune, S.Kep, Ns: Pilihan Hidup

Menjadi dosen bagi Meilita Enggune, S.Kep, Ns adalah merupakan pilihan hidup buat selamanya. Dosen Tetap Yayasan pada Akper Bethesda Tomohon ini, mulai mengajar dihadapan calon perawat sekitar tahun 2007.
Profesi dosen kata alumni Fakultas Keperawatan Universitas Hasanudddin Makassar 2004, termasuk pilihan yang cukup membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk senantiasa belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sepanjang waktu.
Perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis, menuntut seorang dosen untuk selalu mengikutinya. Proses transper pengetahuan dalam proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas, membutuhkan penguasaan ilmu dan keterampilan dari ilmu keperawatan.
Wanita kelahiran Poso 1981 ini mengaku, kalau menjadi dosen memiliki tantangan yang cukup besar. Apalagi kampus tempatnya mengabdi, harus mempersiapkan tenaga perawat yang memiliki keterampilan yang mampu bersaing pada pasar kerja domestik dan mancanegara.
Setelah menjalani profesi dosen selama kurang lebih empat tahun, Mei panggilan akrabnya, mengaku kalau cukup banyak melewati suka dan duka. Sukanya, cukup banyak fans dan idola dari para mahasiswa. Persentuhan setiap saat dengan para mahasiswa, secara langsung memperluas jaringan komunikasi.
Mengajar di hadapan kelas, katanya juga membutuhkan materi actual setiap saat. Mempersiapan materi pengajaran agar tetap aktual, maka Mei selalu mencari bahan referensi pada perpustakaan serta media online.
Materi pengajaran selalu aktual dan terbaru, tentu akan memberi semangat bagi mahasiswa untuk senantiasa mengikuti proses pembelajaran lebih serius, katanya. Dukanya mengjadi dosen, kalau ada satu atau atau dua mahasiswa yang selalu bikin masalah dan sulit diatur. Kalau mendapatkan kondisi demikian katanya, maka pihaknya selalu mendekati secara persuasif dan melakukan pembinaan tanpa mengenal lelah, kata Mei. (moh yahya mustafa)(dimuat pada majalah CERDAS edisi Maret 2011 diterbitkan Kopertis IX Sulawesi)