Perlawanan masyarakat sekitar hutan di Kontu terwujud dalam berbagai aksi,
seperti pencurian kayu, penyerobotan lahan, pembangkangan, perusakan tanaman
hutan, pertalian masyarakat dengan pencuri, gosip dan pertikaian kata-kata, dan
menuntut balas.
Demikian salah satu simpulan disertasi DPK
PPs Administrasi Negara Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau, Dr.H.Andi Tenri
Mahmud, M.Si. berjudul, Perlawanan
Sehari-hari Masyarakat Sekitar Hutan: Studi pada Komunitas Kontu di Muna
Sulawesi Tenggara, dengan promoter, Darmawan Salman dan kopromotor, Andi
Mansyur Hamid dan Sitti Bulkis Daud.
Pria kelahiran Parepare 31
Desember 1965, merampungkan studi S3 Ilmu
Sosiologi PPs Universitas Negeri Makassar 14 September 2011. Selanjutnya
dikatakan, segenap aksi perlawanan,
selain berhubungan klaim material meningkatkan taraf hidup dan keluar dari
kemiskinan, juga bermakna protes dan perlawanan atas penyelewengan penyelenggaraan kehutanan;
Setting dramaturgi sosial perlawanan terpresentasi
dari fenomena panggung depan dan panggung belakang dari tindakan aktor sekitar
hutan yang dibiaskan, melalui sikap bermuka-dua, kepura-puraan, dan saling
tuding.
Refleksi dramaturgi itu secara keseluruhan tampak
seperti bermuara pada perhitungan pragmatisme dan kepentingan, yakni seberapa
jauh aktor bisa memperoleh keuntungan dari aktivitas berbasis sumberdaya hutan,
kayu, dan lahan, maupun terhadap penyelenggaraan kehutanan. (yahya)
saya sangat tertarik dengan desertasi bapak dan saya sangat tertarik membaca desertasi bapak secara lengkap
BalasHapus