Dua
puluh sembilan tahun usia kampus Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN)
Baubau Buton pada 2011, merupakan kurun
waktu yang belum terlalu panjang bagi perjalanan institusi pendidikan mencetak sumber daya manusia berkualitas, sekaligus menjadi penjaga peradaban dari lingkungan masyarakat yang
menjadi stakholdernya.
Walau umurnya belum melintasi satu abad,
tetapi kampus pertama di pulau penghasil aspal ini, telah mencatat keberhasilan
dari beberapa indikator pengelolaan perguruan tinggi. Semua prodi mendapat izin
resmi operasional dari pemerintah, malah ada yang sudah beberapa kali mengalami
perpanjangan. BAN-PT juga telah memberi status terakreditasi bagi 11 prodi yang
dikelola.
Rektor
UNIDAYAN Baubau, Laode Muhammad Arsal, S.Sos,M.Si menegaskan, pengembangan
kampus ke depan menjadi tekad bersama para pengelola. Skala prioritas yang
sedang ditempuh yakni melakukan pengembangan kualitas sumber daya
dosen.
Dosen bagi pengelolaan institusi kampus
menjadi modal dasar dan asset sangat
menentukan, bagi perjalanan maju atau mundurnya sebuah kampus.
Perpanjangan izin dan akreditasi BAN-PT, nilai dosen menjadi salah satu sangat
menentukan.
Kondisi riel dosen saat ini, keseluruhan dosen
berjumlah 153 orang, 138 DTY serta 15 DPK. Jenjang pendidikan para dosen, S3
berjumlah 4 orang, S2 (68), S1 (81), ada
3 orang sedang S3 serta 33 orang lanjut S2.
UNIDAYAN
tandas pria kelahiran Baubau 4 Oktober 1962, termasuk kampus terbanyak mendapat
alokasi DPK di seluruh PTS se-Sulawesi Tenggara. Kenyataan itu sekaligus
menjadi salah satu tanda kepercayaan
pemerintah bagi pengelolan kampus.
Akreditasi
Institusi
Daya dukung dosen yang
memenuhi standar BAN-PT, sehingga 11 prodi yang dikelola, 4 di antaranya meraih
nilai akreditasi B yakni, prodi administrasi negara, pendidikan bahasa
Inggeris, sosiologi dan budidaya perairan.
Tujuh prodi yakni, tehnik mesin,
tehnik sipil, manajemen perusahaan, ilmu hukum, pendidikan matematika,
pendidikan sejarah pendidikan ekonomi mendapat nilai akreditasi C.
Pencapaian akreditasi itu secara langsung membawa pengaruh penerimaan
maba pada tiga tahun terakhir mengalami
lonjakan sangat luar biasa. Tahun 2011/2012 terpaksa ada maba harus ditolak karena daya tampung
dan rasio dosen yang tidak tercapai.
Target nilai C ungkap magister sosiologi antropologi PPs Universitas
Padjajaran Bandung ini, akan ditingkatkan menjadi nilai B. Hal sama juga bagi
nilai B akan terus diupayakan mendapat nilai A.
Mencapai target peningkatan akreditasi tersebut, sangat ditentukan oleh
kualitas dosen, terutama jenjang
pendidikan minimal S2 dan S3.
Sekiranya semua prodi telah mencapai nilai akreditasi B dan A, maka
tinggal menunggu waktu akan tercapai dengan sendirinya akreditasi institusi
dari BAN-PT. Pencapaian itu, tidak akan menjadi masalah sepanjang seluruh
civitas akademika bersatu dan bertekad yang sama, menjadikan UNIDAYAN sebagai kampus terbaik di
wilayah Sulawesi Tenggara.
Prodi
Pascasarjana
Sejarah juga mencatat
UNIDAYAN menjadi pelopor dan pertama membuka pascasarjana di jajaran kampus PTS
se-Sulawesi Tenggara yakni prodi ilmu administrasi negara. Prodi itu mulai
beroperasi 2007. Kenyataan saat ini prodi Pendidikan Bahasa Inggeris dan
Pendidikan Sosiologi, dalam waktu dekat akan dibuka program pascasarjana.
Pembukaan pasca kata mantan Ketua Prodi Ilmu Administrasi FISIP UNIDAYAN
ini, selain menjadi kebutuhan sekaligus merupakan tuntutan dari masyarakat di wilayah Sulawesi
Tenggaran terutama di Buton Raya dan sekitarnya. Persiapan tenaga dosen sedang
dirampungkan termasuk syarat administrasi lainnya yang harus dipenuhi juga
sedang dibenahi, katanya.
Perbanyak
Komunikasi
Staretegi memimpin kampus
dengan jumlah mahasiswa mencapai 6285 orang, perbanyak melakukan komunikasi
dengan seluruh civitas akademika. Sekiranya ada kesalahpahaman, maka semua pihak diajak duduk bersama dan mencari solusi terbaik dengan tetap
mengedepankan kebersamaan dan bersatu memajukan kampus, agar UNIDAYAN menjadi rujukan dan tujuan pertama dan utama
anak-anak bangsa generasi masa depan menjalani jenjang pendidikan tingkat
tinggi, tegas alumni FISIP UNIDAYAN ini. (yahya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar