Minggu, 06 Mei 2012

Laode Muhammad Arsal, S.Sos, M.Si Prioritaskan Pengembangan Sumber Daya Dosen


Dua puluh sembilan tahun usia kampus Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN) Baubau Buton pada 2011,  merupakan kurun waktu yang belum terlalu panjang bagi perjalanan institusi pendidikan  mencetak sumber daya manusia berkualitas,  sekaligus menjadi penjaga  peradaban dari lingkungan masyarakat yang menjadi stakholdernya.

     Walau umurnya belum melintasi satu abad, tetapi kampus pertama di pulau penghasil aspal ini, telah mencatat keberhasilan dari beberapa indikator pengelolaan perguruan tinggi. Semua prodi mendapat izin resmi operasional dari pemerintah, malah ada yang sudah beberapa kali mengalami perpanjangan. BAN-PT juga telah memberi status terakreditasi bagi 11 prodi yang dikelola.

       Rektor UNIDAYAN Baubau, Laode Muhammad Arsal, S.Sos,M.Si menegaskan, pengembangan kampus ke depan menjadi tekad bersama para pengelola. Skala prioritas yang sedang ditempuh  yakni  melakukan pengembangan kualitas sumber daya dosen.
      Dosen bagi pengelolaan institusi kampus menjadi modal dasar dan asset  sangat menentukan, bagi perjalanan maju atau mundurnya  sebuah kampus.  Perpanjangan izin dan akreditasi BAN-PT, nilai dosen menjadi salah satu sangat menentukan. 

      Kondisi riel dosen saat ini, keseluruhan dosen berjumlah 153 orang, 138 DTY serta 15 DPK. Jenjang pendidikan para dosen, S3 berjumlah 4 orang, S2 (68), S1 (81),  ada 3 orang sedang S3 serta 33 orang lanjut S2.
      UNIDAYAN tandas pria kelahiran Baubau 4 Oktober 1962, termasuk kampus terbanyak mendapat alokasi DPK di seluruh PTS se-Sulawesi Tenggara. Kenyataan itu sekaligus menjadi salah satu tanda  kepercayaan pemerintah bagi pengelolan kampus.
       
Akreditasi Institusi
      Daya dukung dosen yang memenuhi standar BAN-PT, sehingga 11 prodi yang dikelola, 4 di antaranya meraih nilai akreditasi B yakni, prodi administrasi negara, pendidikan bahasa Inggeris, sosiologi dan budidaya perairan.  Tujuh prodi  yakni, tehnik mesin, tehnik sipil, manajemen perusahaan, ilmu hukum, pendidikan matematika, pendidikan sejarah pendidikan ekonomi mendapat nilai akreditasi C.

      Pencapaian akreditasi itu secara langsung membawa pengaruh penerimaan maba  pada tiga tahun terakhir mengalami lonjakan sangat luar biasa. Tahun 2011/2012 terpaksa  ada maba harus ditolak karena daya tampung dan rasio dosen yang tidak tercapai. 
       Target nilai C ungkap magister sosiologi antropologi PPs Universitas Padjajaran Bandung ini, akan ditingkatkan menjadi nilai B. Hal sama juga bagi nilai B akan terus diupayakan mendapat nilai A.  Mencapai target peningkatan akreditasi tersebut, sangat ditentukan oleh kualitas dosen,  terutama jenjang pendidikan minimal S2 dan S3.
      Sekiranya semua prodi telah mencapai nilai akreditasi B dan A, maka tinggal menunggu waktu akan tercapai dengan sendirinya akreditasi institusi dari BAN-PT. Pencapaian itu, tidak akan menjadi masalah sepanjang seluruh civitas akademika bersatu dan bertekad yang sama,  menjadikan UNIDAYAN sebagai kampus terbaik di wilayah Sulawesi Tenggara.

Prodi Pascasarjana
      Sejarah juga mencatat UNIDAYAN menjadi pelopor dan pertama membuka pascasarjana di jajaran kampus PTS se-Sulawesi Tenggara yakni prodi ilmu administrasi negara. Prodi itu mulai beroperasi 2007. Kenyataan saat ini prodi Pendidikan Bahasa Inggeris dan Pendidikan Sosiologi, dalam waktu dekat akan dibuka program pascasarjana.

       Pembukaan pasca kata mantan Ketua Prodi Ilmu Administrasi FISIP UNIDAYAN ini, selain menjadi kebutuhan sekaligus merupakan  tuntutan dari masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggaran terutama di Buton Raya dan sekitarnya. Persiapan tenaga dosen sedang dirampungkan termasuk syarat administrasi lainnya yang harus dipenuhi juga sedang dibenahi, katanya.

Perbanyak Komunikasi   
       Staretegi memimpin kampus dengan jumlah mahasiswa mencapai 6285 orang, perbanyak melakukan komunikasi dengan seluruh civitas akademika. Sekiranya ada kesalahpahaman,  maka semua pihak diajak  duduk bersama dan  mencari solusi terbaik dengan tetap mengedepankan kebersamaan dan bersatu memajukan kampus, agar UNIDAYAN  menjadi rujukan dan tujuan pertama dan utama anak-anak bangsa generasi masa depan menjalani jenjang pendidikan tingkat tinggi, tegas alumni FISIP UNIDAYAN ini. (yahya)
  
         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar