Senin, 02 September 2013

Tokoh Sepuh PDIP Sulsel Andi Potji Meninggal Dunia


        Tokoh sepuh PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Andi Potji (76), Senin pagi , 05.30, tgl 2 September 2013 meninggal dunia di kediamannya Perum Lili Blok P No.1 Panakukang Mas Makassar. Jenazah almarhum dikuburkan di Pemakaman Islam Panaikang Makassar. 

         Turut hadir melayat di rumah duka, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur, matan Gubernur Sulsel, Andi Oddang, serta beberapa anggota DPRD Sulsel di zamannya termasuk, Madjid Tahir, 

        Almarhum meninggal karena sakit menahun yang dideritanya, beberapa bulan terakhir kondisi fisik semakin melemah dan sudah tidak bisa berjalan dan berbicara secara normal.  

         Pria kelahiran Sidrap 24 Pebruari 1937, meniti karier politik di Kota Parepare selaku aktifis Partai Nasional Indonesia, di masa Orde Lama. Memasuki era Orde Baru, dia termasuk salah seorang deklarasi fusi PDI Kota Parepare mewakili PNI. Dia pemimpin PDI Parepare selama puluhan tahun 1973-1994. Periode itu setiap kali pemilu Orde Baru dia masuk menjadi anggota DPRD Kota Parepare, tandas Alimuddin  yang juga anggota DPRD Sulsel Pemilu 2004.

        Anggota DPRD Sulsel asal PDIP Sulsel, Dan Pongtasik, SH, menilai almarhum adalah mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel  hasil Pemilu 1999, dikenal sebagai salah seorang politisi yang punya prinsip yang sangat sulit berubah. Dimasa Orde Baru dengan tekanan kuat partai dari pemerintah, suami dari Hj. Sarifaj Kumalasari, tetap kokoh berdiri pada pilihan hidupnya partai dengan aliran ideologi  nasionalis. 

       Ketika tekanan semakin kuat bagi partai menjelang Orde Baru tumbang, Andi Potji masih teta setiap dengan prinsip dan sikapnya berdiri di PDI, apapun risiko politik  dan akibat yang harus ditanggung, ungkap Dan Pongtasik seraya menambahkan, dimasa sulit  itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat susah. 

       Kesabaran dan ketekunan serta prinsip politik yang dibangun sejak dari Parepare menjadikan beliau dikenal sebagai sosok sang nasionalis tulen yang menjadi tokoh acuan bagi generasi baru PDIP Sulsel. Dimasa sulit di era Orde Baru ungkap Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel ini, almarhum memimpin partai dengan segala keterbatasan dan kekurangan. 

      Salah seorang kader PDIP Sulsel lainnya, H.Alimuddin, SH, MH, M.Kn menilai, almarhum adalah sosok guru politik banyak memberi contoh dan suri teladan dalam proses pendidikan dan pewarisan ideologi nasionalis kepada anak-anak muda. Kader muda yang dihasilkan termasuk cukup banyak menyebar menjadi anggota DPRD pada semua tingkatan.

      Terbukti tandas Alimuddin  yang juga mantan anggota DPRD Sulsel Pemilu 2004, anak muda yang pernah menjadi kadernya hadir mengantar sampai ke tempat peristrahatan terakhir.  

       Kader muda yang menyebar ke beberapa partai politik itu , tetapi almarhum masih tetap mampu mempersatukan untuk saling berkumpul dirumah duka sampai mengantar ke pekuburannya.  
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar