Tokoh
sepuh PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Andi Potji (76), Senin pagi ,
05.30, tgl 2 September 2013 meninggal dunia di kediamannya Perum Lili Blok P
No.1 Panakukang Mas Makassar. Jenazah almarhum dikuburkan di Pemakaman Islam
Panaikang Makassar.
Turut hadir melayat di rumah duka, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo,
Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur, matan Gubernur Sulsel, Andi Oddang,
serta beberapa anggota DPRD Sulsel di zamannya termasuk, Madjid Tahir,
Almarhum
meninggal karena sakit menahun yang dideritanya, beberapa bulan terakhir
kondisi fisik semakin melemah dan sudah tidak bisa berjalan dan berbicara
secara normal.
Pria
kelahiran Sidrap 24 Pebruari 1937, meniti karier politik di Kota Parepare
selaku aktifis Partai Nasional Indonesia, di masa Orde Lama. Memasuki era Orde
Baru, dia termasuk salah seorang deklarasi fusi PDI Kota Parepare mewakili PNI.
Dia pemimpin PDI Parepare selama puluhan tahun 1973-1994. Periode itu setiap
kali pemilu Orde Baru dia masuk menjadi anggota DPRD Kota Parepare, tandas
Alimuddin yang juga anggota DPRD Sulsel Pemilu
2004.
Anggota DPRD Sulsel asal PDIP Sulsel, Dan
Pongtasik, SH, menilai almarhum adalah mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel hasil Pemilu 1999, dikenal sebagai salah
seorang politisi yang punya prinsip yang sangat sulit berubah. Dimasa Orde Baru
dengan tekanan kuat partai dari pemerintah, suami dari Hj. Sarifaj Kumalasari,
tetap kokoh berdiri pada pilihan hidupnya partai dengan aliran ideologi nasionalis.
Ketika
tekanan semakin kuat bagi partai menjelang Orde Baru tumbang, Andi Potji masih
teta setiap dengan prinsip dan sikapnya berdiri di PDI, apapun risiko politik dan akibat yang harus ditanggung, ungkap Dan
Pongtasik seraya menambahkan, dimasa sulit
itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat susah.
Kesabaran dan ketekunan serta prinsip politik yang dibangun sejak dari
Parepare menjadikan beliau dikenal sebagai sosok sang nasionalis tulen yang
menjadi tokoh acuan bagi generasi baru PDIP Sulsel. Dimasa sulit di era Orde
Baru ungkap Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel ini, almarhum memimpin partai dengan
segala keterbatasan dan kekurangan.
Salah seorang kader PDIP Sulsel lainnya, H.Alimuddin, SH, MH, M.Kn
menilai, almarhum adalah sosok guru politik banyak memberi contoh dan suri
teladan dalam proses pendidikan dan pewarisan ideologi nasionalis kepada
anak-anak muda. Kader muda yang dihasilkan termasuk cukup banyak menyebar
menjadi anggota DPRD pada semua tingkatan.
Terbukti tandas Alimuddin yang
juga mantan anggota DPRD Sulsel Pemilu 2004, anak muda yang pernah menjadi
kadernya hadir mengantar sampai ke tempat peristrahatan terakhir.
Kader muda yang menyebar ke beberapa partai politik itu , tetapi
almarhum masih tetap mampu mempersatukan untuk saling berkumpul dirumah duka
sampai mengantar ke pekuburannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar