Pertumbuhan dan perubahan kota membuat dua kelompok tarik menarik dan bertarung untuk
saling tertahan. Pertama kapitalisme melakukan
penetrasi dengan mengubah wajah wilayah,
serta komunitas lokal hidup
secara turun temurun di wilayah yang
sama.
Akhir dari pertarungan itu, biasanya
komunitas lokal tak berdaya melawan penetrasi kapitalisme. Realitas sosial
demikian oleh Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan
Kota PPs Universitas 45 Makasar, Dr.Ir.Batara Surya, M.Si, ditulis dalam disertasinya
berjudul Perubahan Sosial pada Komunitas
Lokal Kawasan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar, guna merampungkan studi S3
di PPs Universitas Negeri Makassar (UNM).
Disertasi dipertahankan Desember 2010
dengan Promotor, Pr.Dr.Ir.Darmawan Salman, MS dan Kopromotor I, Prof.Dr.Ir.
Ananto Yudono, M.Eng, Kopromotor II, Dr.Sulaiman Samad, M.Si.
Simpulan disertasi setebal 632 halaman
ini dikatakan, kolaborasi antara pemerintah dan pemilik modal dalam pembangunan
kawasan Metro Tanjung Bunga, mengondisikan akselerasi perubahan fisik
spasial melalui proses penetrasi kapitalisme, menyebabkan pergeseran sarana
produksi menuju reproduksi ruang, mendorong lahirnya formasi sosial kapitalisme
secara berdampingan dengan formasi sosial prakapitalisme dalam formasi sosial
ganda.
Koeksistensi dua tipe formasi sosial itu
katanya, dalam penguasaan reproduksi ruang yang didominasi oleh formasi sosial
kapitalisme, menyebabkan ketidakberdayaan komunitas lokal dalam mengakses
sumber daya reproduksi ruang sehingga berada dalam posisi marginal.
Perubahan formasi sosial tunggal ke
formasi sosial ganda katanya, menyebabkan perubahan interaksi sosial dan
adaptasi sosial antara komunitas lokal dan penduduk pendatang. Dalam kondisi berjalannya formasi sosial ganda,
interaksi sosial dan adaptasi sosial yang dijalani oleh komunitas lokal menjadi
lebih kompleks, secara internal dalam formasi sosial prakapitalisme berjalan
interaksi dan adaptasi berciri gemeinschaft dan secara eksternal dengan
formasi sosial kapitalisme berjalan interaksi dan adaptasi berciri gesselschaft
Batara Surya lahir di Bone, 13 Januari
1971. DTY Universitas 45 Makassar.
Sarjana Tehnik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Tehnik Universitas 45
Makassar 1995. Magister Sains Prodi Manajemen Perkotaan PPs UNHAS 2001. Doktor
Sosiologi Perkotaan, PPs Universitas
Negeri Makassar 2010.
Anggota
Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia dengan No Keanggotaan, 7305002. Team Leader
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Pemukiman Prioritas (RPKPP) Kota
Makassar 2010. Hasil perkawinan dengan isterinya, Nurdiana Djamaluddin, STP,
M.Si menghasilkan buah hati, Nailah Zhafirah Ramadhany Batara dan M. Naufal
Zhafran Rabiul Batara. (moh yahya
mustafa)
motivator perencana Univ 45 Makassar
BalasHapus