Dinamika
kehidupan mahasiswa terkesan kuat dengan aksi demo yang anarkis. Aksi dilakukan
mahasiswa itu kadang membikin macet jalur jalan di sekitar kampus. Pada
sejumlah demo itu malah berujung rusuh
dan konflik kekerasan kemudian menelan korban antara mahasiswa dan petugas.
Atmosfir akademik di kampus STISIPOL Panca Bakti (PB) Palu, nuansanya
tampil agak lebih sopan dan cerdas. Aktifitas mahasiswa didorong untuk lebih
banyak masuk kampus. Aksi-aksi turun ke jalan diminimalisasi, karena kampus
membuka ruang untuk mendialokkan dan mendiskusikannya.
Pihak kampus memberi respon positip dengan member ruang bagi aktifi
kampus mengajak orang yang lebih memahami masalah untuk masuk kampus melakukan
dialok akademik melibatkan seluruh civitas akademika.
Ketua STISIPOL PB Palu, Dra.Marlelah, M.Si,
menempuh kebijakan mengajak para aktifis mahasiswa masuk kampus melakukan
dialog soal masalah krusial yang dihadapi masyarakat.
Dialog yang dilangsungkan mahasiswa itu direspon
secara positif dengan mendatangkan nara sumber yang lebih mengerti dan memahami
masalah yang menjadi wacara publik.
Pola mengajak mahasiswa masuk kampus dengan pendekatan dialog menurut
wanita kelahiran Palembang ini, termasuk cukup akomodatif meredam aksi-aksi DPR
jalanan yang sering dilakukan mahasiswa di beberapa kota.
Tuntutan
S2
STISIPOL PB Palu mengelola dua prodi yakni ilmu administrasi negara dan
ilmu komunikasi. Kedua prodi tersebut sudah mendapat akreditasi BAN-PT.
Pengelola sedang mempersiapkan re-akreditasi dengan target agar dapat meraih
nilai B.
Kerja keras itu terus dilakukan karena masyarakat menuntut agar kampus
segera membuka program pascasarjana. Desakan membuka S2 senantiasa mengemuka
dari ribuan alumni yang menyebar di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Para alumni
itu sukses pada pekerjaan pada profesi di kantor pemerintah dan swasta.
Para alumni itu kata sarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas
Sriwijaya Palembang, setiap saat datang ke kampus mempertanyakan kapan
pembukaan program S2 tersebut.
Pengelola kampus melakukan pembenahan sarana dan prasarana serta sumber
daya dosen. Saat ini tiga dosen lagi merampungkan studi S3 sedang dosen lainnya
semua sudah bergelar S2 sesuai dengan tuntutan UU Guru dan Dosen.
Menggairahkan tradisi akademik yang lebih intelek, maka kebijakan yang
ditempuh adalah dengan memperlihatkan contoh tentang kerja keras dan tanggung jawab.
Pemberian wewenang itu dibarengi motivasi
dan memonitor tugas dan wewenang yang diberikan kepada civitas akademika.
Rasa
Memiliki
Suasana kampus yang dinamis tegas
magister ilmu administrasi PPs Universitas Gajah Mada Jokyakarta, semakin
terasa dengan menumbuhkan kebersamaan dan rasa memiliki bagi seluruh civitas
akademika.
Nuansa kebersamaan dan rasa memiliki itu ungkap kandidat doktor ilmu
administrasi PPs Universitas Padjajaran Bandung, menjadikan kehidupan akademik
di kampus berjalan secara dinamis dengan tradisi akademik terus mengemuka dan
menguat tampil di tengah masyarakat.
Sosok kampus bersahaja relatif
jauh dari aksi demo anarkhis, menurut mantan Pembantu Dekan I FISIP
Universitas Syakiakirti Palembang ini, menjadikan masyarakat memberi simpati.
Wujud dari perhatian itu dengan memilih kampus tempat kuliah bagi anak-anak dan
keluarganya.
Kondisi saat ini jumlah mahasiswa lebih 1000 orang dengan rasio 70
persen mahasiswa murni dan sisanya 30 persen mahasiswa pegawai. Kenyataan
demikian mengalami perubahan, tahun-tahun sebelumnya mahasiswa pegawai mencapai
70 persen sedang mahasiswa murni 30 persen.
Perubahan rasio mahasiswa itu menurut Marlelah tidak terlepas dari kesan
dan pencitraan kampus yang secara akademik melaksanakan pembelajaran dengan baik dan benar serta menghindari aksi
mahasiswa yang kadang menyulitkan dan membuat susah masyarakat. (moh yahya mustafa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar