Minggu, 10 Juni 2012

Dra. Marlelah, M.Si : Mengajak Mahasiswa Masuk Kampus

 
       Dinamika kehidupan mahasiswa terkesan kuat dengan aksi demo yang anarkis. Aksi dilakukan mahasiswa itu kadang membikin macet jalur jalan di sekitar kampus. Pada sejumlah demo itu  malah berujung rusuh dan konflik kekerasan kemudian menelan korban antara mahasiswa dan petugas.

       Atmosfir akademik di kampus STISIPOL Panca Bakti (PB) Palu, nuansanya tampil agak lebih sopan dan cerdas. Aktifitas mahasiswa didorong untuk lebih banyak masuk kampus. Aksi-aksi turun ke jalan diminimalisasi, karena kampus membuka ruang untuk mendialokkan dan mendiskusikannya.

       Pihak kampus memberi respon positip dengan member ruang bagi aktifi kampus mengajak orang yang lebih memahami masalah untuk masuk kampus melakukan dialok akademik melibatkan seluruh civitas akademika.

      Ketua STISIPOL PB Palu, Dra.Marlelah, M.Si, menempuh kebijakan mengajak para aktifis mahasiswa masuk kampus melakukan dialog  soal  masalah krusial yang dihadapi masyarakat. 

      Dialog yang dilangsungkan mahasiswa itu direspon secara positif dengan mendatangkan nara sumber yang lebih mengerti dan memahami masalah yang menjadi wacara publik.
      Pola mengajak mahasiswa masuk kampus dengan pendekatan dialog menurut wanita kelahiran Palembang ini, termasuk cukup akomodatif meredam aksi-aksi DPR jalanan yang sering dilakukan mahasiswa di beberapa kota.

Tuntutan S2
     STISIPOL PB Palu mengelola dua prodi yakni ilmu administrasi negara dan ilmu komunikasi. Kedua prodi tersebut sudah mendapat akreditasi BAN-PT. Pengelola sedang mempersiapkan re-akreditasi dengan target agar dapat meraih nilai B.

       Kerja keras itu terus dilakukan karena masyarakat menuntut agar kampus segera membuka program pascasarjana. Desakan membuka S2 senantiasa mengemuka dari ribuan alumni yang menyebar di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Para alumni itu sukses pada pekerjaan pada profesi di kantor pemerintah dan swasta. 

       Para alumni itu kata sarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Sriwijaya Palembang, setiap saat datang ke kampus mempertanyakan kapan pembukaan program S2 tersebut.
      Pengelola kampus melakukan pembenahan sarana dan prasarana serta sumber daya dosen. Saat ini tiga dosen lagi merampungkan studi S3 sedang dosen lainnya semua sudah bergelar S2 sesuai dengan tuntutan UU Guru dan Dosen.

      Menggairahkan tradisi akademik yang lebih intelek, maka kebijakan yang ditempuh adalah dengan memperlihatkan contoh tentang kerja keras dan tanggung jawab. Pemberian wewenang itu dibarengi  motivasi dan memonitor tugas dan wewenang yang diberikan kepada civitas akademika.

Rasa Memiliki
       Suasana kampus yang dinamis tegas magister ilmu administrasi PPs Universitas Gajah Mada Jokyakarta, semakin terasa dengan menumbuhkan kebersamaan dan rasa memiliki bagi seluruh civitas akademika.

      Nuansa kebersamaan dan rasa memiliki itu ungkap kandidat doktor ilmu administrasi PPs Universitas Padjajaran Bandung, menjadikan kehidupan akademik di kampus berjalan secara dinamis dengan tradisi akademik terus mengemuka dan menguat tampil  di tengah masyarakat.

      Sosok kampus bersahaja relatif  jauh dari aksi demo anarkhis, menurut mantan Pembantu Dekan I FISIP Universitas Syakiakirti Palembang ini, menjadikan masyarakat memberi simpati. Wujud dari perhatian itu dengan memilih kampus tempat kuliah bagi anak-anak dan keluarganya.

       Kondisi saat ini jumlah mahasiswa lebih 1000 orang dengan rasio 70 persen mahasiswa murni dan sisanya 30 persen mahasiswa pegawai. Kenyataan demikian mengalami perubahan, tahun-tahun sebelumnya mahasiswa pegawai mencapai 70 persen sedang mahasiswa murni 30 persen.

       Perubahan rasio mahasiswa itu menurut Marlelah tidak terlepas dari kesan dan pencitraan kampus yang secara akademik melaksanakan pembelajaran dengan  baik dan benar serta menghindari aksi mahasiswa yang kadang menyulitkan dan membuat  susah masyarakat. (moh yahya mustafa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar