Impian di masa kecil bagi Ketua STIE Rizky Makassar, Andi Ahmad Firman,
SE, M.Si ingin menjadi seorang polisi. Sosok polisi di tanah leluhurnya Tanete
Bulukumba Sulawesi Selatan, dimasa itu mempesona dirinya, sehingga menjadi
sebuah cita-citanya .
Setamat SMAN Tanete 1991, pria kelahiran 1972, lulus kulliah Poltek ITB
di Bandung, tetapi kedua orang tua tidak memberi izin menuju ke Kota Kembang
itu, sehingga kuliah pada D3 AMIK Rizky Makassar.
Kuliah bidang komputer pada kampus satu-satunya di Indonesi Timur kala
itu menjadi tantangan sekaligus titik balik dalam kehidupannya.Usai studi
meraih ahli madya komputer 1997, tawaran kerja datang dari berbagai kalangan.
Pernah
dua tahun kerja kontrak di PLN, perusahaan konsultan nasional serta perusahaan
Multi Niaga. Ketika ada peluang rekruitmen tenaga dosen dari Kopertis,
kesempatan itu tidak dilewatkan dan hasil tes dinyatakan lulus 2005.
Jenjang S1 dirampungkan di STIE Rizky 2002. Usai diwisuda langsung
diangkat menjadi DTY pada kampus almamaternya itu, tetapi sebelumnya sempat mengajar dan instruktur
komputer pada D3 AMIK Rizky.
Rutinitas selaku DTY di kampus terletak di Minasaupa Makassar ini
dijalani apa adanya, pernah diberi amanah jadi ketua prodi akuntansi dan ketua
LPPM, semua amanah dijalani dengan tekun, sabar dan bekerja secara profesional.
Titik
Balik
Dinamika
kampus mulai mengalami masa surut ketika pendiri dan ketua yayasan kampus, Drs.H.Nasser
Abd Djamal, MM pada 2005, meninggal dunia. Aktifitas kampus pelan-pelan surut, malah pernah ada waktu dalam pase itu, proses
pembelajaran mengalami kondisi berjalan di tempat.
Tahun
2012, anggota senat kampus pada proses pemilihan ketua memberi amanah memimpin kampus, menggerakkan dan
kembali menggairahkan proses pembelajaran di kampus.
Langkah pertama ditempuh sebelum menentukan kebijakan strategis,
melakukan studi banding di kampus PTS pengelola ilmu ekonomi di Makassar dan di
luar kota. Proses pembelajaran, kurikulum, gaji dosen dan pegawai serta
pembayaran mahasiswa.
Hasil kunjungan dari kampus itu, diambil kebijakan di antaranya,
menerapkan sistem belanja mata kuliah bagi mahasiswa. Mahasiswa membayar sesuai
jumlah mata kuliah diprogramkan.
Membangun
dan menumbuhkan semangat dan budaya
kerja keras dikalangan pegawai dan dosen. Kinerja dosen dan pegawai disesuaikan
dengan akseleri. Menghadirkan budaya
pelayanan prima pada mahasuswa perlahan kampus selama ini sepi, mulai ada dinamika, dosen agak rajin datang
dan mahasiswa pun mulai meramaikan kampus.
Pembenahan honor dosen juga menjadi salah satu skala prioritas.
Jumlah mata kuliah ditawarkan relative berkurang, setelah dilakukan pembenahan jumlah SKS,
selama ini banyak mata kuliah berbobot 2
SKS, setelah direvisi hampir semuanya berbobot 3 SKS, kebijakan itu, mengurangi tenaga dosen dan honor lebih banyak
lagi dibayarkan kepada dosen, karena
jumlahnya berkurang.
Aktifitas mahasiswa juga mulai ramai, lembaga kemahasiwan berupa BEM dan
HMJ dibenahi struktur dan personalnya. Kehadiran lembaga mahasiswa, menghidupkan suasana alam dunia kemahasiswaan.
Pelatihan dan kegiatan akademik lainnya, diberi ruang lebih nyaman dan mendorong mahasiswa
ikut pelatihan atau training digelar prodi ilmu-ilmu ekonomi pada kampus PTS
dan PTS di Makassar dan sekitarnya.
Berdayakan
Alumni
‘’
Selaku alumni saya tidak rela kampus ini pada akhirnya hanya tinggal nama’’
tegas mahasiswa S3 Manajemen PPs UMI Makassar ini.
Strategi
ditempuh guna mempertahankan nama almamater dengan memberdayakan alumni
jumlahnya ribuan dan menyebar bekerja pada instansi negeri dan swasta. Respon
alumni setelah diberi amanah memimpin kampus, katanya termasuk cukup luar
biasa. Dukungan moril, ide serta
semangat setiap saat diberikan.
Para alumni itu menurut Ahmad dijadikan sebagai media menyebarkan
informasi kampus terutama kepada
keluarganya dan masyarakat di sekitar
lingkungannya. Dialog sering dilakukan entah secara tatap muka atau lewat
teknologi informasi, cukup membantu.
Pertemuan intensif dengan alumni
kemudian mereka sepakat menuntut kampus segera membuka prodi S2. Tuntutan
alumni itu, segera direspon dengan
melakukan pembenahan sumber daya dosen. Dua dosen sedang merampungkan studi S3 dan
beberapa lainnya lanjut S2.
Paling lambat semasa periode jadi ketua 2012-2016, prodi S2 Manajemen
atau akuntansi STIE RIZKY Makassar, terwujud dan menjadi bagian dari upaya
bersama membesarkan dan memberi daya saing kampus, kata magister manajemen
keuangan PPs UNHAS ini. (moh yahya mustafa)
Like this... salam buat K Firman... Sukses selalu...
BalasHapus