Beberapa temuan di kampus PTS Sulawesi Tenggara, masih ada kampus yang
tidak sesuai dengan rasio dosen dan mahasiswa. Kampus tersebut, lebih banyak
menggunakan tenaga dosen LB daripada dosen DTY.
Padahal dalam pelaporan akademik ke Dikti, DTY
yang masuk dalam persyaratan dan hitungan. Demikian ditegaskan Ketua Tim
WASDALBIN ke Sulawesi Tenggara, Muhammad Amir, SH, MH.
Rasio dosen dan mahasiswa yang tidak tercapai menurut Amir menjadi
kendala dan tantangan pengembanga kampus ke depan. Masalah pasti akan muncul
ketika kampus akan melakukan perpanjangan izin operasional prodi.
Temuan lain yang dapatkan di lapangan, masih tetap ada dosen
berkualifikasi sarjana tetapi masih tetap mengajar di prodi S1. ‘’S1 mengajar
S1 dilarang oleh pemerintah ‘’ tandasnya seraya menambahkan, kampus yang
melakukan praktek demikian harus mencari tenaga dosen berkualifikasi S2 atau
menyekolahkan dosen yang berpendidikan S1 itu.
Pelaporan BKD bagi dosen yang tersertifikasi terkendala pada format
pelaporan BKD yang masih sulit dijalani. Apalagi dengan akses langsung ke
internet menjadikan beberapa dosen yang gagap teknologi haru butuh bantuan dari
orang lain, katanya.
Anggota tim yang ikut yakni, Andi Lukman, Pattola Muhajir, Rasyidah,
Asrul Azis dan Ali Isra. (yahya-wahab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar