Kamis, 16 Mei 2013

Boby Patompo : Panggilan Jiwa Sejahterakan Rakyat

       Keseringan melakukan perjalanan di pelosok wilayah Sulsel, sehingga dapat secara langsung melihat dengan mata kepala dan mata hati, betapa dahsyat dan kerasnya  derita yang dialami oleh masyarakat.


        Mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat tidak dapat dilakukan hanya dengan retorika politik ,tetapi butuh kerja nyata lewat proses pengambilan kebijakan di tingkat parlemen dan eksekutif. Demikian ditegaskan Caleg DPR RI Dapil 1 Sulsel, Boby Patompo.

       Realitas sosial penderitaan masyarakat tersaji di pelupuk mata setiap orang, memanggil jiwa raga dari kalbu yang  paling dalam untuk ikut mengambil peran dalam proses politik lewat kerja di legislatif.

       ‘’Pilihan menjadi caleg lewat PDIP, karena ideologi serta visi dan misi partai sangat sejalan dengan keinginan hati kecilku  yang terdalam untuk selalu bersama dan berjuang dengan rakyat kecil yang senantiasa didera dengan persoalan kemiskinan struktural, tandas Boby.

       Perjuangan politik lewat partai politik, termasuk salah satu alternatif melakukan percepatan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan rakyat terutama mereka yang hidup dalam denyut kemiskinan, ketertinggalan dan kebodohan. 

       Proses perubahan hidup rakyat  secara lebih baik dan menjanjikan, akan lebih cepat terwujud jika dilakukan lewat sistem politik formal. Perjuangan politik itu lewat pembentukan regulasi berupa UU dan sejenisnya tentu akan semakin lebih nyata dan riil dapat tercapai.

       Kenyataan demikian ungkap salah seorang putra mantan Walikota Makassar, populer dan monumental ini, H.Dg. Patompo ini, lebih  memudahkan memperjuangkan aspirasi dan keinginan dari rakyat kecil tersebut.

       Pilihan pada nomor 5 Dapil I Sulsel DPR RI, bagi Bobby memiliki arti tersendiri, lima bisa berarti lima sila dar Pancasila serta lima kali salat sehari semalam. Pemilih pada kabupaten dan kota yang menjadi dapilnya tetap akan memberi dukungan secara maksimal. 

       Masa kampanye akan langsung bersentuhan dengan konstituen pemilih, simpatisan dan pemilih pemula pada wilayah yang menjadi dapilnya yakni, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Selayar. 

        Persentuhan Boby dengan PDIP sebenarnya sudah cukup lama bertepatan puncak reformasi 1998, salah satu hotelnya terletak di Jl. Jenderal Sudirman di masa puncak reformasi itu menjadi markas para pejuang reformasi.   Pada era perjuangan meruntuhkan rezim Orde Baru, Boby juga hadir dengan tokoh reformis lainnya dari berbagai kalangan dan unsur di tengah masyarakat.. (yahya-ulla-tika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar