Kamis, 16 Mei 2013

Husain Djunaid, SH, MH: Petarung di Pusaran Elite

Perjalanan hidup bagi elite PDI Perjuangan Sulsel, Husain Djunaid, SH, MH, termasuk cukup berliku. Usai merampungkan studi ilmu hukum UMI Makassar, pulang di tanah leluhurnya menjalani profesi sebagai wartawan Harian Fajar. 


      Profesi wartawan dijalani cukup lama, sehingga mantan calon bupati Soppeng ini, memberi banyak ruang dan kesempatan berkenalan dengan berbagai kalangan lapisan masyarakat Soppeng. 

     Setiap saat dia banyak melakukan interaksi dengan elite Soppeng dari kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Selain itu dia juga banyak bersentuhan dengan elite non formal dari keluarga Datu Soppeg dan tokoh masyarakat lainnya. 

     Transisi rezim dari Orde Baru ke Reformasi, Uceng panggilan akrabnya menjadi saksi sejarah dari peralihan keluasaan itu. Ketika terbuka peluang seluruh rakyat menjadi anggota partai politik, dia langsung menjadi fungsionaris PDI Perjuangan bersama dengan anak-ana muda yang memiliki ide dan pemikiran  yang sama.

     Pemilu pertama era reformasi 1999, ikut bertarung bersama dengan elite lainnya dari parpol peserta Pemilu 1999. Keberuntungan politik berpihak pada dirinya sehingga dia lolos dan duduk di DPRD Soppeng serta  menjadi legislator termuda di zamannya.

     Kerja politik kemudian dijalani di DPRD Soppeng,  profesi wartawan ditinggalkan untuk fokus selaku legislator. Pengalaman wartawan rupanya memberi terlalu banyak  pelajaran soal interaksi dan komunikasi politik dengan semua lapisan masyarakat.

      Pemilu 2004 dia bertarung maju di DPRD Sulsel, kembali nasib baik berpihak pada dirinya. Dia lolos masuk menjadi wakil rakyat PDI Perjuangan dari dapil Bone Soppeng Wajo. Dia masuk menjadi elite baru Sulsel, berkat kemampuan dan kejelian selaku petarung di pusaran elite. 

      Panggung politik yang dijalani semakin lebar, tidak lagi selebar Soppeng. Pengalaman politik dan dunia jurnalis menurut magister hukum PPs-UMI Makassar, memberi banyak modal dan kekuatan untuk berinteraksi sesama elite yang berasal dari seluruh pelosok Sulsel.

      Pileg 2014, mantan Ketua DPC PDI Soppeng ini ikut bertarung pada Dapil 1 Sulsel dengan wilayah meliputi beberapa kecamatan di Kota Makassar. Keberanian maju bertarung di jantung Kota Metropolitan Makassar, karena insting politiknya menyatakan, modal sosial yang sudah terbangun dengan berbagai lapisan dan komunitas di tengah masyarakat, relatif semakin kuat untuk memberikan dukungan politik pada pileg.

     Pada  momentum politik 2014, nyali politk selaku petarung di pusaran elite kembali akan teruji, apakah mampu memenangkan pertarungan itu sehingga mengantar dirinya kembali duduk selaku legislator DPRD Sulsel atau sebaliknya, semua terpulang kepada perjalanan waktu dan sejarah untuk menjawabnya. (yahya-ulla-tika)  
     
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar